Menuju Sawarna

Bagian pertama dari empat tulisan.

Sawarna. Nyaris 2 tahun lalu pertama kali mendengar nama ini dari seorang teman yang hobi melakukan perjalanan. Akhirnya 2013 ini bisa mendatangi salah satu pesisir selatan yang menjadi bagian dari “Kerajaan Laut Selatan” sang Nyai Roro Kidul itu. Terletak nyaris 200 kilometer dari Jakarta, seperti biasa saya akan mencapainya menggunakan sepeda motor. Hanya saja kali ini saya menggunakan sebuah skutik, bukan sport ataupun motor bebek. Ada 3 teman yang turut serta; Windu, Ochep dan Andry. Perjalanan ini kami lakukan 5-6 Agustus lalu.

@ Cikidang
@ Cikidang

Udara cukup sejuk saya rasakan saat bertemu dengan Ochep dan Windu di sebuah Stasiun Pengisian  Bahan Bakar di Jalan Raya Kalimalang, Jakarta Timur. Maklum saja, masih pukul 4 pagi. Yah, kami memang sepakat untuk berangkat dini hari. Salah satu alasannya, ingin menghindari arus mudik di bulan Ramadhan. Andry nantinya akan bertemu kami di SPBU Warung Jambu, Bogor.

Dari Kalimalang, kami memilih jalur melalui Pondok Gede – Kranggan – Jl. Transyogie Cibubur – Cisalak hingga tiba di jalan raya Bogor. Lalu lintas yang sepi, jalan pinggiran kota yang lumayan mulus, mengundang kami untuk berkendara santai. Melewati  Jalan Raya Bogor, kami bertiga mulai menambah kecepatan. Yah, sekitar 60-70 kilometer per jam. Tidak terlihat adanya arus mudik yang padat ke arah kota hujan. Walaupun demikian, Lanjutkan membaca “Menuju Sawarna”

Suatu Waktu ke Pelabuhan Ratu

Kalimalang, 4,30 pagi. Saat kebanyakan orang masih terlelap dari tidur, saya justru sudah mulai mengendarai redbastard di jalan raya yang menjadi urat nadi sehari-hari para commuter tersebut. Keberadaan motor, apalagi mobil, masih bisa dihitung dengan jari. Apalagi jika mengingat ini adalah H+2, atau dua hari setelah lebaran. Kondisi jalan masih lengang. Tujuan perjalanan kali ini adalah Pelabuhan Ratu. Sebuah wisata pantai di bagian selatan pulau Jawa. Tepatnya di sekitar wilayah Sukabumi, Jawa Barat. Mengapa menuju ke wilayah “kekuasaan” Nyai Roro Kidul tersebut? Ah tidak ada alasan tertentu. Hanya ingin melepaskan penat dan memuaskan libido berkendara ke luar kota yang “terjebak” di asa. Toh jika memilih kawasan Puncak Pass, Ciater, Bandung dan sekitarnya pasti akan terkena macet total akibat padatnya arus mudik.

Tidak ada rencana pasti, rute mana yang akan ditempuh. Awalnya, ingin menempuh rute via Transyogi Cibubur – Cisalak – Jl. Raya Bogor – Ciawi – Cibadak. Tetapi entah kenapa, Lanjutkan membaca “Suatu Waktu ke Pelabuhan Ratu”

Blog di WordPress.com.

Atas ↑