“Kita jadi ke Tangkuban Perahu?”…
Suara Toto tersebut membuat saya terbangun. Saat membuka mata, tampak di ruang tamu sudah ada beberapa orang. Tumben sudah bangun nih, pikir saya sambil melirik ke G-Shock yang menunjukkan pukul 05.30.
Sambil bermalas-malasan, saya menggeliat di dalam kantung tidur. Surya “ndut” sudah sibuk bulak-balik di dapur dan membuat minuman panas. Bujangan asal Bali ini memang selalu cekatan dalam hal penyiapan makanan dan minuman sejak kami tiba. Ia hanya tersenyum melihat saya yang membuka sebelah mata, silau karena lampu yang temaram. Lanjutkan membaca “Touring Ciater – Tangkuban Perahu, Merangkai Kebersamaan Dalam Susah dan Senang (bag 2)”
Komentar Terbaru